Perbedaan Bioetanol, Biodiesel dan Biogas

Blog

Perbedaan Bioetanol, Biodiesel dan Biogas

July 2, 2025

Dengan meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim dan keterbatasan bahan bakar fosil, energi terbarukan menjadi fokus utama dalam upaya global untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Di antara berbagai jenis energi terbarukan, bioetanol, biodiesel dan biogas adalah tiga bahan bakar alternatif yang diterapkan.

Ketiga sumber energi ini terbuat dari material hidup khususnya tanaman. Artikel ini akan membahas perbedaan dari bioetanol. biodiesel dan biogas.

Bioetanol

Bioetanol dibuat dengan teknik fermentasi biomassa atau alkohol yang diproduksi melalui fermentasi bahan organik, terutama tanaman yang mengandung gula atau pati seperti jagung, tebu, gandum dan sorgum. Sumber energi ini digunakan sebagai campuran bahan bakar bensin dengan takaran tertentu.

Proses produksinya adalah sebagai berikut:

Pra pengolahan: Mengubah bahan baku seperti jagung, tebu atau gandum menjadi gula sederhana.
Fermentasi: Gula yang dihasilkan diubah menjadi etanol oleh mikroorganisme (biasanya ragi).
Distilasi: Etanol dipisahkan dari campuran fermentasi.
Dehidrasi: Menghilangkan air dari etanol untuk menghasilkan bioetanol murni.

Biodiesel

Biodiesel berasal dari minyak nabati (seperti minyak kedelai, minyak kelapa sawit dan minyak rapeseed) atau dari lemak hewan melalui proses transesterifikasi. Sumber energi ini digunakan sebagai pengganti atau campuran dalam bahan bakar diesel konvensional.

Proses produksi sumber energi alternatif ini antara lain:

Ekstraksi: Mengambil minyak dari sumber bahan baku (seperti kedelai, rapeseed atau minyak kelapa sawit).
Transesterifikasi: Reaksi kimia antara minyak dan metanol atau etanol dengan bantuan katalis menghasilkan biodiesel dan gliserol sebagai produk sampingan.
Pemurnian: Menghilangkan kotoran dan produk sampingan untuk mendapatkan biodiesel murni.

Biogas

Biogas adalah campuran gas yang dihasilkan oleh dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen). Jenis limbah organik tersebut antara lain kotoran hewan, limbah pertanian, limbah makanan dan lumpur limbah. Biogas dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik, pemanas dan bahan bakar kendaraan setelah pemurnian.

Langkah-langkah pembuatan biogas di antaranya:

Pengumpulan bahan baku: Mengumpulkan limbah organik seperti kotoran hewan, limbah pertanian dan sampah organik.
Fermentasi anaerobik: Limbah organik ditempatkan dalam digester anaerobik di mana mikroorganisme menguraikan bahan organik menjadi metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2).
Pemurnian: Memurnikan gas yang dihasilkan untuk menghilangkan kotoran dan meningkatkan kandungan metana.

Perbedaan

Perbedaan dari bioetanol, biodiesel dan biogas adalah sebagai berikut:

Dari segi proses produksi, bioetanol melalui fermentasi, biodiesel melalui transesterifikasi, dan biogas melalui fermentasi anaerobik.
Bahan baku bioetanol dari tanaman penghasil gula/pati, biodiesel dari minyak nabati/lemak hewan dan biogas dari limbah organik.
Dari segi penggunaanya, bioetanol untuk kendaraan berbasis bensin, biodiesel untuk mesin diesel dan biogas untuk pembangkit listrik serta pemanas.

About Universal Eco

Universal Eco adalah perusahaan pengelola limbah yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Misi kami adalah membantu mewujudkan Indonesia bebas limbah dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penerapan ekonomi sirkular bagi bisnis dan industri.

Dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan, Universal Eco dapat melayani berbagai jenis kebutuhan pengelolaan limbah domestik dan B3 (Bahan Beracun & Berbahaya) yang bersumber dari area komersil, industri, dan fasilitas layanan kesehatan.

Layanan kami adalah

Ingin informasi terkait lingkungan dan limbah bisa kunjungi kami di website atau instagram kami. Bersama Universal Eco mari wujudkan Indonesia bebas limbah, siap mengelola limbahmu secara bertanggung jawab.