Tawas dan Kaporit Beserta Pengelolaan Limbah B3

Pengertian Tawas dan Kaporit

Banyaknya penggunaan tawas dan kaporit dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai kebutuhan pendukung di berbagai industri yang digunakan untuk membersihkan atau menghilangkan bau tak sedap pada air atau permukaan.

Baca Juga : Stabilizer dan Pengelolaan Limbah B3

Tawas

Rumus kima untuk Tawas atau aluminium sulfat Al2(SO4)3.18H2O merupakan salah satu bahan kimia yang masuk kategori penjernih air sama seperti PAC, besi sulfat dan besi klorida. Tawas dapat membentuk atau mengumpulkan koloid dalam air dan umumnya digunakan untuk menjernihkan air sungai dan air sumur.

Kaporit

Kaporit atau kalsium hipoklorit memiliki rumus kimia (Ca(OCl)2) merupakan bahan kimia yang dapat menghilangkan bakteri sama seperti klor, ozon dan kuprisulfat. Namun kaporit juga dapat digunakan untuk menjernihkan air. Kaporit banyak ditemukan pada air tanah atau mata air dengan tujuan utama untuk menghilangkan bakteri.

tawas

 

Komposisi Kimia Tawas dan Kaporit

Tawas merupakan senyawa kimia yang terdiri dari atom aluminium, sulfur dan oksigen. Senyawa ini berbentuk kristal dan biasanya digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel yang terlarut dalam air, seperti logam berat, lumpur, dan zat organik.

Sedangkan kaporit adalah senyawa kimia yang terdiri dari klorin dan kalsium oksida. Kaporit biasanya berbentuk bubuk dan digunakan untuk menghilangkan bakteri, virus dan mikroorganisme lain yang ada di dalam air atau permukaan. Senyawa ini juga digunakan untuk menghilangkan bau tak sedap pada air atau permukaan.

Baca Juga : Asam Sulfat dan Pengelolaan Limbah B3

 

Fungsi dan Kegunaan Tawas dan Kaporit

Tawas umumnya digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel terlarut dalam air, seperti lumpur atau logam berat. Senyawa ini juga digunakan dalam pengolahan air minum untuk meningkatkan kejernihan air dan menghilangkan zat organik yang terdapat dalam air. Tawas juga bisa digunakan untuk membersihkan permukaan, seperti menghilangkan noda pada pakaian atau karpet.

Sementara kaporit biasanya digunakan sebagai bahan pemutih dan penghilang bau tak sedap pada air atau permukaan. Senyawa ini sangat efektif untuk membunuh bakteri, virus, dan mikroorganisme lain yang ada di dalam air. Kaporit juga digunakan untuk membersihkan kolam renang dan air limbah.

 

Dosis Penggunaan Tawas dan Kaporit

Dosis penggunaan kaporit yang baik adalah 1:100 (gram kaporit : liter air). Uniknya, air dengan bau kaporit sedikit lebih aman digunakan dibandingkan dengan air yang tidak berbau kaporit sama sekali tentunya dengan kadar kaporit yang tidak terlalu banyak yaitu antara 0,2-0,2 mg/l.

Sedangkan dosis untuk penggunaan tawas beragam, diantaranya:

  1. 3-5 sendok makan untuk 1.000 liter air sumur yang tidak terlalu keruh
  2. 5-8 sendok makan untuk 1.000 liter air sumur yang keruh dan sedikit berlumpur
  3. Tambahkan dosis secara bertahap untuk kondisi air sumur yang lebih keruh dan berlumpur

 

Efek Terhadap Lingkungan

Tawas lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan kaporit. Kaporit memiliki potensi untuk merusak lingkungan, seperti membunuh ikan dan kehidupan biota air lainnya jika terlalu banyak digunakan. Senyawa ini juga dapat mencemari air tanah jika dibuang secara tidak tepat.

Sebaliknya tawas tidak memiliki efek negatif pada lingkungan, bahkan dapat membantu mengurangi kerusakan lingkungan dengan menghilangkan partikel-partikel terlarut dalam air.

 

Efek Terhadap Kesehatan Manusia

Tawas relatif aman dan tidak berbahaya jika digunakan sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Namun, jika terlalu banyak digunakan, dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata.

Sementara kaporit harus digunakan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata serta mengeluarkan gas beracun jika tercampur dengan bahan kimia lainnya. Selain itu, kaporit juga dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan jika terhirup dalam jumlah besar.

 

Tawas dan Kaporit Kedaluwarsa Dikategorikan Sebagai Limbah B3

Seperti yang disebutkan sebelumnya terkait efek tawas dan kaporit terhadap lingkungan dan Kesehatan manusia, kedua bahan kimia ini jika sudah kedaluwarsa maka dikategorikan sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang termasuk ke dalam limbah obat kedaluwarsa, sehingga pengelolaannya harus dilakukan secara khusus.

Universal Eco melayani jasa pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang berasal dari berbagai jenis industri. Kami melayani 200+ kode limbah yang dapat dikelola secara bertanggung jawab, untuk list kode limbahnya bisa chek disini.

Dengan menggunakan teknologi insinerator Rotary Kiln ramah lingkungan dalam proses pengolahan limbah B3. Insinerator jenis ini memiliki manfaat mengurangi massa atau volume limbah dan menghancurkan patogen berbahaya. Hasil sisa bottom ash dan fly ash dari insinerator ditangani secara bertanggung jawab.

Share :