Gliserin : Pengertian, Fungsi, dan Residu Limbahnya

gliserin

Pengertian

Gliserin atau Glycerine merupakan senyawa alami yang berasal dari minyak nabati atau lemak hewani. Gliserin mentah juga dikenal sebagai gliserol.

Baca Juga : Proses Anodizing – Pengertian dan Limbah yang Dihasilkan

Karakteristik gliserin adalah sebagai berikut:

  1. Cairan bening tidak berwarna
  2. Tidak memiliki bau
  3. Memiliki rasa yang manis

gliserin

Fungsi Gliserin

Gliserin dapat berfungsi sebagai bahan utama dalam beragam kebutuhan seperti:

  1. Produk perawatan tubuh;
  2. Produk perawatan rumah;
  3. Makanan dan minuman;
  4. Farmasi;
  5. Industri pakan ternak;
  6. Industri otomotif dan industri lainnya.

Fungsi gliserin bagi setiap kebutuhan berbeda-beda, diantaranya:

  1. Makanan dan minuman: zat pengental atau pemanis
  2. Farmasi: campuran pada sirup obat batuk, agen pengikat tablet, dan campuran kapsuk gelatin lunak
  3. Perawatan tubuh: pelembab yang optimal

 

Proses Pembentukan Gliserin

Gliserin dimurnikan melalui proses distilasi. Distilasi atau penyulingan merupakan sebuah proses pemisahan suatu campuran melalui perbedaan titik didih dan tekanan uap.

Baca Juga : Emulsi – Pengertian, Jenis, dan Pengelolaan Limbahnya

Pada proses distilasi, bahan yang tidak tersuling akan terakumulasi dibagian bawah kolom distilasi sebagai residu atau dikenal sebagai glycerine pitch.

Residu Gliserin Bernama Glycerine Pitch

Glycerine pitch merupakan residu atau limbah yang dihasilkan dari proses pemurnian crude glycerolCrude glycerol sendiri merupakan produk samping pembuatan gliserin dengan kemurnian yang masih rendah, oleh karena itu diperlukan pemurnian lanjutan sehingga dihasilkanlah limbah glycerine pitch ini di dalam prosesnya.

Indonesia menghasilkan glycerol sebanyak 650.000 ton per tahunnya dan setiap proses pemurnian crude glycerol ini menghasiilkan 3% glycerine pitch

Karakteristik glycerine pitch diantaranya:

  1. Bersifat basa
  2. Umumnya cairan kental berwarna kecoklatan hingga kehitaman
  3. Biasanya mengandung Chemical Oxygen Demand (COD) antara 1,8 – 2 juta mg/L
  4. Memiliki alkalinitas dan kandungan organik yang tinggi

Glycerine Pitch Dikategorikan Sebagai Limbah B3

Berdasarkan karakteristik glycerine pitch di atas, limbah ini dapat berkontribusi menimbulkan pencemaran lingkungan melalui kontaminasi terhadap air tanah, air permukaan, serta tanah, sehingga dikategorikan sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) dengan kode limbah A343-1.

Universal Eco melayani jasa pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang berasal dari berbagai jenis industri. Limbah B3 dapat menimbulkan dampak negatif yang serius bagi lingkungan jika tidak ditangani dengan baik. Universal eco juga melayani berbagai macam kode limbah dari Residu yang dapat dikelola dengan bertanggung jawab, untuk list kode limbahnya bisa chek disini, salah satunya glycerine pitch ini.

Bagikan :