Sampah B3 Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Pengertian Sampah B3

Sampah yang bersumber dari kehidupan sehari-hari atau rumah tangga bukan hanya sampah organik dan non arganik, terdapat sampah B3 yang tentunya diperlukan pengelolaan yang baik agar tidak berakibat buruk untuk kesehatan dan lingkungan. Baca Juga :

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan-peraturan lain di bawahnya, Bahan Berbahaya dan Beracun atau sering disingkat dengan B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, membahayakan lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

Baca juga : Contoh Limbah B3 Rumah Tangga dan Penanganannya

sampah b3

Karakteristik Sampah B3

Karakteristik utama dari sampah B3 adalah sebagai berikut:

  1. Mudah Meledak
  2. Mudah Terbakar,
  3. Bersifat Reaktif,
  4. Beracun,
  5. Berbahaya dalam fase padat, cair, maupun gas,
  6. Menyebabkan iritasi,
  7. Bersifat korosif,
  8. Karsiogenik, mutagenik, dan lainnya.

Contoh sampah B3 yang bersumber dari Kehidupan sehari

1. Baterai Bekas

Baterai mengandung berbagai logam berat seperti merkuri, nikel, timbal, kadmium, dan lithium. Baterai yang sudah tidak terpakai lagi masuk dalam kategori limbah B3 yang sering ditemui di Rumah Tangga.

2. Lampu TL atau Fluorescent Lamp

Dalam setiap lampu TL setidaknya ada 5 miligram merkuri yang sangat berbahaya bagi metabolisme manusia dan dapat berakibat fatal jika terakumulasi dalam tubuh. Oleh sebab itu, penanganannya pun tidak boleh sembarangan.

3. Kaleng Aerosol Kosong

Ada banyak produk rumah tangga yang dikemas dalam bentuk kaleng atau spray, seperti obat nyamuk, pewangi ruangan, hairspray, dan lainnya. Isi kaleng aerosol bervariasi, dari minyak masak dapur hingga bahan kimia berbasis pelarut beracun. Kaleng yang mengandung zat beracun membutuhkan perawatan khusus.

4. Thermometer Merkuri

Thermometer merkuri mengandung sekitar 500 miligram merkuri yang berbahaya bagi tubuh manusia. Zat ini bisa merusak syaraf dan harus dijauhkan dari bayi serta anak kecil.

5. Wadah Bekas Kosmetik, Skincare dan Cairan Pembersih

Tanpa banyak diketahui terdapat beberapa kosmetik bisa jadi mengandung bahan kimia berbahaya. Banyak oknum yang tidak bertanggung jawab yang membeli atau mengambil wadah bekas kosmetik dan skincare lalu oknum tersebut melakukan produksi ilegal dan dijual kembali demi meraup keuntungan.

6. Obat Kedaluwarsa

Sisa obat di rumah yang seringkali mengalami kedaluwarsa memang tidak sebanding dengan limbah farmasi di rumah sakit akan tetapi tetap saja pembuangan yang dilakukan sembarangan bisa membahayakan. Apapun jenis obatnya, jika sudah melewati masa kedaluarsa sebaiknya obat tersebut segera disingkirkan atau dibuang. Komposisi obat kedaluarsa dapat berubah dan jika dikonsumsi, berpotensi membahayakan kesehatan.

7. Elektronic Waste atau e-waste

E-waste mengandung berbagai macam material berbahaya dan beracun, seperti logam berat, PVC, PcB, dan sebagainya. E-waste atau sampah elektronik mempunyai dampak buruk untuk kesehatan dan lingkungan jika sudah tidak terpakai lama dan tersimpan dirumah. Dengan mengkategorikan E-waste dirumah dan memilih badan atau perusahaan yang memiliki izin dan berpengalaman dalam mengelola E-waste dari penjemputan, penyimpanan dan sampai pengelolaan.

Baca Juga : Pengelolaan Limbah Elektronik Bersama Patron Universal Eco

Universal Eco hadir dengan menyediakan fasilitas pengelolaan E-waste yang bersumber dari masyarakat yang diberi nama Patron. Mengetahui sampah yang diberada di lingkungan rumah tangga menjadi salah satu informasi penting yang bisa menentukan Langkah selanjutnya untuk bisa berkontribusi untuk lingkungan sekitar. Bijak Kelola sampah bisa dimulai dari diri sendiri dengan memilah sampah yang dihasilkan dari diri sendiri dan rumah tangga. Dengan mengkategorikan lebih awal dapat membantu mempermudah proses pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Bersama Universal Eco, kita menjaga lingkungan kita dari sampah

Bagikan :