Kertas telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia sejak zaman dahulu. Namun, penggunaan yang berlebihan dan kurangnya kesadaran akan dampak lingkungan telah membuatnya menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan.
Baca Juga: Proses Daur Ulang Sampah Kertas
Timbulan Sampah Kertas
Berdasarkan data SIPSN KLHK bahwa sampah kertas menyumbang 10,6% komposisi sampah yang dihasilkan di Indonesia. Sedangkan berdasarkan data The World Counts tahun 2021, sebanyak 26% sampah kertas dihasilkan dari total sampah di dunia. Menurut data KLHK tahun 2020, sebanyak 12% atau 34,5 ton sampah ini dihasilkan di Indonesia. Sampah ini sebenarnya dapat terurai di dalam tanah, tetapi proses penguraiannya bisa menghabiskan waktu 3-6 bulan sesuai dengan kondisi tanahnya.
Baca Juga: Limbah Kertas Menggunung? Ini Dia Tips Memanfaatkannya
Bahaya Sampah Kertas
Bahan baku pembuatan kertas utamanya adalah pohon, artinya semakin banyak penebangan pohon yang dilakukan (deforestasi). Tanpa praktik yang berkelanjutan yang dilakukan oleh industri kertas ini, penebangan pohon bisa menjadi ancaman serius bagi ekosistem hutan dan keberlanjutan alam. Di tambah lagi proses produksi pembuatan melepaskan gas berbahaya ke atmosfer.
Selain itu, praktik pengelolaan sampah kertas yang tidak baik seperti dibakar dan dibuang sembarangan juga menimbulkan bahaya bagi lingkungan. Pembakaran sampah tersebut menimbulkan polusi udara, sedangkan pembuangan secara sembarangan ke sungai dapat mencemari sumber air. Asap polusi udara dari pembakaran tersebut mengganggu kesehatan manusia mulai dari gangguan pernapasan sampai dengan masalah kesehatan lainnya.
Bahaya lainnya yaitu terhadap perubahan iklim. Ketika sampah kertas yang bersifat organik bercampur dengan sampah lain yang bersifat anorganik, akan terjadi proses pembusukan secara anaerob di mana menghasilkan gas metana atau CH4. Gas ini merupakan salah satu gas rumah kaca penyebab perubahan iklim.
Solusi Penanggulangan Sampah Kertas
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi sampah kertas ini adalah sebagai berikut:
- Reduce
Mulai menerapkan paperless culture di dalam kehidupan sehari-hari secara bertahap. Salah satu contohnya yaitu dalam hal dokumentasi, beralih dari penggunaan kertas ke file digital atau softcopy. Konsep ini dapat diterapkan di dalam dunia pendidikan maupun pekerjaan. Selain mengurangi sampah kertas, solusi ini juga tentunya mengurangi penggunaan pohon serta melindungi hutan agar dapat terus memberikan udara bersih di sekitarnya.
- Reuse
Penerapan konsep ini yaitu menggunakan kembali kertas bekas yang masih layak pakai. Sehingga kertas dapat digunakan secara maksimal sebelum menjadi sampah.
- Recycle
Opsi terakhir yaitu mendaur ulang kertas. Setiap ton kertas daur ulang dapat memangkas penggunaan 17 pohon. Kertas daur ulang juga umumnya masih layak pakai dan dapat digunakan kembali menjadi barang yang bermanfaat.
Tentang Universal Eco
Universal Eco adalah perusahaan pengelola limbah yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Misi kami adalah membantu mewujudkan Indonesia bebas limbah dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penerapan ekonomi sirkular bagi bisnis dan industri. Dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan, Universal Eco dapat melayani berbagai jenis kebutuhan pengelolaan limbah domestik dan B3 (Bahan Beracun & Berbahaya) yang bersumber dari area komersil, industri, dan fasilitas layanan kesehatan.
Layanan kami adalah
- Extended Producer Responsibility
- Pencucian Kemasan B3 & Daur Ulang Plastik
- Pengolahan Limbah B3
- Pengolahan Limbah Medis & Farmasi
- Zero Waste Treatment
- Secure Data & Destruction
- Jasa Pengelolaan Oli Bekas & Oil Sludge
Ingin informasi terkait lingkungan dan limbah bisa kunjungi kami di website atau instagram kami. Bersama Universal Eco mari wujudkan Indonesia bebas limbah, siap mengelola limbahmu secara bertanggung jawab.