Perubahan Iklim Akibat Pencemaran Udara

Belakangan ini bumi sedang berada di posisi yang “tidak sehat”. Hal ini diakibatkan oleh aktivitas alam, namun sejak abad ke-18, aktivitas manusia menjadi penyebab utama hal ini bisa terjadi. Peningkatan suhu yang signifikan mengakibatkan perubahan iklim yang membuat kondisi bumi seperti saat ini.

Baca Juga: Hari Bumi : Perubahan Iklim dan Pengelolaan Sampah

Perubahan Iklim - Universaleco

 

Pengertian

Perubahan iklim terjadi karena adanya perubahan jangka panjang terhadap suhu dan cuaca. Dampak efek jangka panjang tersebut diantaranya:

  1. Perubahan ekosistem yang mendadak
  2. Risiko banjir bandang
  3. Kepunahan spesies
  4. Gelombang panas yang meningkat lebih intens dan berkepanjangan
  5. Kekeringan yang meningkat
  6. Kebakaran hutan yang lebih ekstrem
  7. Badai yang lebih kuat
  8. Penutup salju yang berkurang
  9. Pengurangan hasil pertanian sedangkan populasi terus bertambah
  10. Peningkatan risiko kesehatan

 

Pencemaran Udara Menjadi Penyebabnya

Perubahan iklim terjadi akibat pemanasan global karena peningkatan suhu. Sedangkan suhu global meningkat akibat emisi gas rumah kaca yang memerangkap panas matahari di bumi. Seperti diketahui gas rumah kaca yang ada di atmosfer terdiri dari:

  1. Karbon dioksida (CO2)
  2. Nitrogen dioksida (N2O)
  3. Metana (CH4)
  4. Freon (SF6, HFC dan PFC
  5. Dan lain sebagainya

 

Gas rumah kaca sendiri berasal dari polusi udara, oleh karena itu pencemaran udara menjadi penyebab utama terjadinya perubahan iklim. Sumber pencemaran udara yang dimaksud antara lain:

  1. Pembakaran bahan bakar fosil: akan menghasilkan lebih banyak gas rumah kaca di atmosfer karena menggunakan sumber daya tidak terbarukan seperti batu bara, minyak dan gas.
  2. Manufaktur: mesin pada proses industri beroperasi menggunakan bahan bakar fosil. Selain itu, bahan baku seperti plastik juga terbuat dari bahan kimia yang berasal dari bahan bakar fosil.
  3. Penggunaan transportasi: Sebagian besar kendaraan menggunakan bahan bakar fosil yang menghasilkan gas rumah kaca terutama karbon dioksida (CO2). Sektor transportasi menyumbang hampir seperempat dari emisi CO2 global terkait energi.
  4. Penebangan hutan: deforestasi hutan menjadi lahan pertanian, peternakan atau peruntukan lainnya menghasilkan emisi gas rumah kaca karena berkurangnya tempat penyerap gas karbon dioksida, yaitu hutan. Perubahan fungsi lahan ini juga menyumbang seperempat dari emisi gas rumah kaca global.
  5. Produksi makanan: penggunaan pupuk, produksi gas dari hewan ternak dan penggunaan energi dalam proses produksi sampai dengan pendistribusian makanan juga menghasilkan emisi gas rumah kaca.
  6. Penggunaan energi sehari-hari: sistem penghangat dan pendingin salah satunya digunakan pada kebutuhan sehari-hari juga berkontribusi untuk meningkatkan emisi gas rumah kaca terutama karbon dioksida.
  7. Pemakaian yang berlebihan: sejumlah emisi gas rumah kaca berasal dari pemakaian sehari-hari selain energi, seperti pakaian, plastik dan jumlah makanan yang dibuang karena terlalu banyak sisa.

 

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Penyakit

Risiko kematian akibat gelombang panas dan pencemaran udara meningkat sekitar 3 kali lebih besar. Beberapa penyakit akibat perubahan iklim diantaranya:

  1. Penularan vektor yang menyebabkan penyakit DBD dan malaria
  2. Penularan melalui udara yaitu pneumonia
  3. Penularan melalui air yaitu diare

 

Solusi Membatasi Perubahan Iklim

Aktivitas manusia menjadi penyebab utama perubahan iklim, sehingga aktivitas manusia juga dapat menjadi solusi untuk membatasi perubahan iklim. Beberapa solusi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

 

  1. Utamakan berjalan kaki, bersepeda atau naik transportasi umum untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari kendaraan bermotor
  2. Hemat energi di rumah melalui penggunaan energi listrik seperti AC, lampu dan lain sebagainya
  3. Buang lebih sedikit makanan karena makanan yang membusuk dapat menghasilkan gas metana yang merupakan salah satu gas rumah kaca
  4. Terapkan konsep 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) dalam penggunaan plastik, pakaian dan kebutuhan lainnya
  5. Penggunaan produk yang ramah lingkungan seperti membeli makanan lokal dan produk yang dapat diguna ulang
  6. Penggunaan energi terbarukan seperti air, angin dan matahari

 

Tentang Universal Eco

Universal Eco adalah perusahaan pengelola limbah yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Misi kami adalah membantu mewujudkan Indonesia bebas limbah dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penerapan ekonomi sirkular bagi bisnis dan industri. Baca Juga: Pencemaran Udara dan Penanggulangannya

Dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan, Universal Eco dapat melayani berbagai jenis kebutuhan pengelolaan limbah domestik dan B3 (Bahan Beracun & Berbahaya) yang bersumber dari area komersil, industri, dan fasilitas layanan kesehatan.

Layanan kami adalah

  1. Extended Producer Responsibility
  2. Pencucian Kemasan B3 & Daur Ulang Plastik
  3. Pengolahan Limbah B3
  4. Pengolahan Limbah Medis & Farmasi
  5. Zero Waste Treatment
  6. Secure Data & Destruction
  7. Jasa Pengelolaan Oli Bekas & Oil Sludge

Ingin informasi terkait lingkungan dan limbah bisa kunjungi kami di website atau instagram kami. Bersama Universal Eco mari wujudkan Indonesia bebas limbah, siap mengelola limbahmu secara bertanggung jawab.

Bagikan :